Internet Tanpa Kabel dan Satelit Google
Internet Tanpa Kabel dan Satelit Google

Google Kembangkan Internet Tanpa Kabel dan Satelit: 100 Kali Lebih Cepat dari Fiber Optik

Posted on

Google kembali mengguncang dunia teknologi dengan terobosan revolusioner dalam dunia konektivitas: internet tanpa kabel dan satelit, yang diklaim 100 kali lebih cepat dari jaringan fiber optik tradisional. Teknologi ini bukan lagi sekadar ide di atas kertas—Google sudah mulai menguji coba sistem ini secara nyata, dan hasilnya sangat menjanjikan.

Teknologi ini berasal dari proyek inovatif milik Google X bernama Project Taara, yang menggunakan komunikasi berbasis cahaya atau Free Space Optical Communication (FSOC) sebagai alternatif pengganti kabel dan satelit.

Apa Itu Project Taara?

Project Taara adalah inisiatif dari tim riset Google X, laboratorium moonshot milik Alphabet Inc. Proyek ini dikembangkan untuk menyediakan akses internet berkecepatan tinggi tanpa perlu infrastruktur kabel mahal ataupun satelit.

Cara kerjanya menggunakan berkas cahaya laser yang ditembakkan antara dua titik sejauh beberapa kilometer, mirip seperti fiber optik, tetapi tanpa kabel fisik.

“Bayangkan fiber optik, tapi tanpa kabel—hanya sinar cahaya yang menghubungkan dua titik di udara,” kata tim Taara dalam pernyataan resminya.


Bagaimana Cara Kerja Internet Tanpa Kabel dan Satelit?

Teknologi ini menggunakan Free Space Optical Communication (FSOC) yang prinsipnya mirip dengan kabel fiber optik, tetapi sinyal data ditransmisikan melalui udara menggunakan sinar cahaya berenergi tinggi. Komponen utamanya antara lain:

  • Terminal pemancar dan penerima (transceiver) di dua lokasi
  • Laser infra merah yang sangat fokus dan stabil
  • AI dan sensor untuk pelacakan otomatis, agar cahaya tetap akurat dalam kondisi cuaca dan lingkungan yang dinamis

Kecepatan transmisi yang dihasilkan bahkan melebihi 20 Gbps—lebih dari cukup untuk menghadirkan konektivitas kelas gigabit ke wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau.


Mengapa Ini Penting? Potensi untuk Wilayah Terpencil

Salah satu tantangan utama dalam pengembangan infrastruktur internet global adalah tingginya biaya dan waktu pembangunan jaringan kabel fiber, terutama di wilayah dengan geografis sulit seperti hutan, sungai, atau pegunungan.

Project Taara telah berhasil menguji teknologi ini di Afrika, khususnya di Kongo, dengan menembakkan sinar laser sejauh hampir 5 kilometer melewati Sungai Kongo. Sebelumnya, jalur kabel fiber tradisional di lokasi tersebut harus melintasi lebih dari 400 kilometer melalui hutan dan dataran tinggi.


Keunggulan Teknologi FSOC Google

KeunggulanPenjelasan
🔌 Tanpa kabel fisikTidak perlu menggali tanah atau menarik kabel sepanjang ribuan kilometer
🛰️ Tanpa satelitTidak terpengaruh delay atau biaya peluncuran satelit
⚡ Super cepatKecepatan hingga 100x lebih tinggi dari fiber tradisional
💰 Lebih murahBiaya pemasangan jauh lebih rendah
🌦️ AdaptifMampu menyesuaikan posisi dan sinyal secara otomatis di berbagai kondisi cuaca

Apa Tantangannya?

Meski menjanjikan, teknologi FSOC tetap menghadapi beberapa tantangan seperti:

  • Sensitif terhadap kondisi cuaca buruk (kabut tebal, hujan deras)
  • Stabilitas posisi: transceiver harus tetap akurat menyasar satu sama lain
  • Belum cocok untuk jarak ultra-jauh dibandingkan kabel bawah laut

Namun tim Taara mengembangkan sistem pelacakan otomatis dan adaptif berbasis AI yang mampu mengkompensasi gangguan ini.

Apakah Teknologi Ini Akan Gantikan Fiber atau 5G?

Tidak sepenuhnya. Teknologi ini tidak ditujukan untuk menggantikan seluruh jaringan fiber atau 5G, melainkan sebagai komplemen untuk:

  • Menghubungkan antar BTS atau titik jaringan utama
  • Menyambungkan jaringan di area terpencil
  • Sebagai backup atau failover untuk koneksi kritis

Dengan kata lain, FSOC bisa menjadi jembatan konektivitas di daerah-daerah yang selama ini tertinggal secara digital.

Masa Depan Internet dari Google

Langkah Google ini sejalan dengan misi global mereka untuk “menghubungkan miliaran orang” ke internet, terutama mereka yang saat ini belum memiliki akses yang memadai.

Teknologi seperti Project Taara berpotensi mengubah peta konektivitas dunia, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia, yang memiliki banyak daerah terpencil dengan akses internet minim.

Baca Juga

Penutup

Dengan internet tanpa kabel dan tanpa satelit yang dikembangkan oleh Google melalui Project Taara, dunia semakin mendekati era konektivitas yang benar-benar global. Teknologi ini bukan hanya solusi teknis, tetapi juga upaya strategis dalam mempersempit kesenjangan digital yang masih lebar di berbagai belahan dunia.

Jika proyek ini berhasil diterapkan secara luas, kita bisa menyaksikan perubahan besar dalam cara internet disalurkan—dari kabel dan satelit menuju sinar cahaya di udara.

Referensi dan Sumber